KARO - Kekisruhan yang terjadi di SDN 046575 Kutabuluh Gugung, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo terkait pungutan uang kado dan larangan bersekolah terhadap para siswa telah diselesaikan/diklarifikasi.
Kepala Sekolah Atang Peranginangin, Selasa (08/02/2022) telah memenuhi panggilan Kepala Dinas Pendidikan Dr. Eddi Surianta Surbakti, M.Pd untuk dipertemukan dengan para kuli tinta agar mengklarifikasi pemberitaan yang sempat viral dan menghebohkan warga desa.
"Sebenarnya informasi itu tidak benar adanya. Para siswa tidak dipaksa untuk mengumpulkan uang untuk salah seorang anak guru yang menikah. Tak ada patokan, hanya sukarela sebagai bentuk kearifan lokal kita yang tinggal di kampung, " ujar Kepsek.
Dikatakannya, para siswa dan guru sudah terbiasa menyumbangkan apa yang bisa disumbangkan. Karena sudah terbawa adat istiadat atau kebiasaan turun temurun. Sementara terkait soal larangan bersekolah bagi siswa yang belum ada akte kelahiran. Informasi tersebut tidak benar.
Baca juga:
Kode Etik Jurnalistik dan Penjelasannya
|
"Gak mungkin saya melarang anak bersekolah. Kalau soal keluarga saya ada menjumpai beberapa orang di kampung untuk menghubungi wartawan. Itu saya akui benar adanya. Sebab keluarga tentunya keberatan dengan pemberitaan itu, " imbuhnya.
Namun disela-sela klarifikasi pemberitaan, sempat terjadi adu argumen antara para kuli tinta dengan Kepsek Atang Peranginangin. Ia mengatakan, semua laporan orangtua murid yang diberitakan selama ini tidak benar atau dibantahnya.
Nah, yang menjadi permasalahan baru saat ini terkait jumlah siswa di data pokok peserta didik (Dapodik).Begitu juga dengan jumlah siswa penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sebenarnya.
Sebab, didata awal sebelum sekolahnya bermasalah dan ia memenuhi panggilan kadis. Jumlah siswa yang terlihat di Dapodik berjumlah 81 orang. Setelah selang beberapa hari, jumlah siswanya telah berubah menjadi 46 orang. Dan diduga ia menyuruh operator sekolah untuk mengubahnya
Oleh karena itu, patut dipertanyakan dan ditelusuri. Sebab, diduga ada kecurangan yang disembunyikan di sekolah. Kecurigaan itupun berdasarkan dari pengakuannya sendiri. Ia sempat terceplos jika selama ini telah menipu dan akan mengembalikan uang-uang yang telah terpakainya.
"Selama ini aku sudah menipu Pak Kadis. Akan saya kembalikan uang-uang itu, " ujarnya dihadapan Kadis didampingi Kasi TK/SD Suparman dan sejumlah wartawan.
Sehingga, atas pengakuannya sendiri tersebut, membuat mimik wajahnya menjadi lain. Bahkan tubuhnyapun terlihat lemas dan tertunduk lama.
"Ini sudah menjadi pikiran saya Pak. Saya akan bertanggungjawab, " ujarnya lemas dan tersandar dikursi, yang membuat Kadis didampingi Kasi dan disaksikan sejumlah wartawan agak menjadi panik.
"Ya sudah Pak Peranginangin, masalah ini telah selesai. Jangan jadi pikiranndu, " sebut Kadis sembari menepuk-nepuk tangan Kepsek Atang Peranginangin dan mempersilahkan ia meninggalkan ruangan.
Menanggapi pengakuan Atang Peranginangin tersebut, kepala dinas berjanji akan menelusurinya atau menyelidikinya. Sebelum terekspos ke media. "Nanti akan ditelusuri. Jangan sampai berhadapan dengan hukum, " sebutnya.
(Anita Theresia Manua)
Baca juga:
Sri Hastjarjo, S Sos , Ph D: Pers dan Media
|