KARO - Pengerjaan proyek pembangunan baru pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Desa Kutabuluh, Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo yang berbiaya Rp.4, 9 miliar tahun anggaran (TA) 2021 belum juga selesai.
Pantauan wartawan, Rabu (09/02/2022) sekira pukul 19:00 WIB. Hingga memasuki minggu kedua bulan februari 2022, proyek yang diketahui dikerjakan oleh CV Karya Utama yang beralamat di Jalan Jamin Ginting No.13 A - Lt.3 Kabanjahe terlihat masih sibuk dikerjakan para tukang yang lembur.
Di lokasi pembangunan masih terlihat tumpukan material pasir, semen dan kerikil. Di bagian depan gedung belum seratus persen terpasang alumunium composite panel (ACP), sebagian telah terpasang dan masih terbungkus.
Sedangkan pada bagian lainnya, masih dalam tahap pengerjaan dinding beton. Belum ada terlihat pengerjaan finishing pengecatan. Sebagian pekerja masih melakukan pengerjaan pembuatan plafon yang terkesan asal-asalan.
Hal itu terlihat juga dari rangka baja yang masih menganga dibagian belakang dan samping gedung. Bahkan ada 2 bangunan yang terpisah dengan gedung utama telah selesai. Akan tetapi di dalam ruangannya telah tertutup air bercampur lumpur.
Namun yang sangat disayangkan, ketika akan diliput wartawan disetiap ruangan. Ada seorang pria berperawakan tinggi besar secara kasar melarang para kru untuk meliput situasi terkini pembangunan Puskesmas yang dananya menggunakan APBD Dinas Kesehatan.
"Jangan kalian liput-liput, aku pengawas disini. Memangnya kalian siapa, koq berari-beraninya foto-foto, " ketusnya dengan dada membusung kedepan terkesan menakuti-nakuti kru indonesiasatu.co.id dan Monitor Indonesia.
Bahkan bukan itu saja, seorang tukang juga ikut menggertak dan mengusir para awak media dari dalam ruangan. "Keluar, jangan masuk kalian. Kita bicara diluar, " gertaknya.
Kepala Dinas Kesehatan Karo drg Irna Safrina selaku kuasa pengguna anggaran (KPA) ketika dikonfirmasi terkesan mengelak. Begitu juga dengan pejabat pembuat komitmennya (PPK) dr Johanes Sitepu, ketika dikirim pesan singkat dan panggilan melalui nomor WhatsApp resminya, tidak menjawab.
(Anita Theresia Manua)